Monday, December 11, 2006

Off the Recordnya Aa Gym 2

Karena panjang tulisan Erna dipotong....... baca lagi yukss

Dengan suara pelan namun penuh penekanan dia mulai berbicara : (Saya lupa tidak menyalakan rekaman saya karena dia bilang off the record. Namun itu disayangkan oleh teman2. Menurutnya minimal mereka bisa mendengar langsung apa yg diomongin aa gym, hehe gosip bgt ya. Hingga saya menulis ini di bawah ini yg saya ingat):

Aa Gym
Apa salah aa dengan detik? Kenapa detik begitu tega menghancurkan aa? Apa salah saya pada detik? Kenapa tidak datang dulu ke aa untuk meminta ijin berita ini turun? Siapa di detik yang memutuskan berita ini turun? Kode etiknya kan harus minta ijin dulu baru berita turun..
Aa minta bagaimana caranya berita ini terhenti. Karena detik yang memulai, detik juga yang harus mengakhiri. Kalau besok-besok media pada datang, ini gara-gara detik!
Siapa di detik yang memutuskan berita ini turun? siapa pemimpinnya? minta teleponnya, nnati aa telepon. Tribun juga mau menurunkan? aa telepon nanti teeeeeeeeeeet (salah satu petinggi di tribun. dan ternyata aa benar menelepon, sehingga rencana berita yg jadi headline jadi hanya berita biasa di halaman pertama).
Aa belum pernah dihujat dan dihina orang seperti ini. Setelah berita muncul di detik, ratusan sms aa terima yang isinya berupa kecaman. Puas melihat aa menderita seperti ini? Keluarga aa sedih, anak-anak aa dihina di sekolahnya karena punya ibu tiri, teh ninih menangis. Hah. Kenapa ga bilang dulu pada aa?
Aa juga mau bilang kok ke publik, tapi nanti setelah istri aa, anak aa, semua sudah bisa menerima. Aa itu sedang mencari waktu yang tepat. Aa ingin pernikahan aa ini menjadi media dakwah. Nanti jika semuanya sudah siap, saya, istri aa, dan anak-anak aa akan bicara pada media tp dengan suasana yang sudah bagus. Semua tersenyum. Tidak seperti ini, aa seperti ditikam dari belakang.
Puas melihat keluarga aa menderita? Aa heran kenapa masih ada orang yang mengais rezeki dari penderitaan keluarga aa. Dek, takut pada Allah. Dosa menyakiti hati ulama...
Saya tahu ketika detikcom datang ke rumah Rini, karena Rini SMS aa. saya bilang suruh langsung menghadap saya kalau berani. Saya tunggu-tunggu dari sore kok datang-datang. Kalau berani, langsung hadapi aa...
Sejak detik datang, Rini terus menangis. Saya sudah ga bisa hubungin dia lagi. Puas melihat penderitaan keluarga aa? Dek, ibu rini itu sedang stroke. Ibu saya juga menangis mendengar ini.
Dek, takut pada Allah. pasti orang-orang non muslim menertawakan kita. apa kata mereka? mereka bisa bilang ulamanya kok ga bener...
Adek, kayanya tidak merasa salah ya? kok tidak minta maaf. Ayo kalau begitu kita kuat-kuatan doa (adu doa maksudnya), siapa yang terdzolimi akan terbukti nanti. (saat berbicara ini, pandangannya menantang).
Ada usul apa yang harus aa lakukan untuk menghentikan pemberitaan semua ini? (pertanyaan ini beberapa kali dilontarkan oleh Aa Gym sambil menimbang-nimbang print berita detik di tangannya)
Pokoknya aa belum bisa katakan apa-apa, karena belum saatnya. Nanti setelah pulang dari haji, baru aa bicara


* catatan dalam perbincangan ini kami saling berbantahan. Saya tetap merasa bahwa apa yg saya lakukan dalam kode etik benar. saya katakan pada aa gym, nara sumber pertama saya memang sumir karena tidak disebutkan identitasnya. Tp saya terus mencari konfirmasi yg saya rasa bukan sumir lagi. Hari itu juga saya konfirmasi ke Miftah Farid (diketahui belakangan dia saksi), Rini (istri kedua aa gym) dan langsung ke Aa Gym.
Saya juga katakan pada dia, saya tidak perlu meminta ijinnya untuk menurunkan berita. Tapi memang benar saya harus dapat konfirmasi dari dia, makanya saya tunggu hingga malam.
Saya katakan dia punya hak jawab untuk membantah jika semua ini tidak benar. Itu yg harus dia lakukan agar semua terhenti. Saya katakan tidak bisa berbuat apa-apa untuk mendorong agar media-media lain juga tidak menurunkan berita ini.
Mengenai siapa yang bertanggung jawab atas penurunan berita di detik, saya katakan ini adalag rapat redaksi sehingga tidak bisa satu orang saja disalahkan. mengenai banyaknya sms yg masuk yang mengecam, saya katakan itu resiko atas perbuatan aa (dia terlihat marah sekali saat mendengar ini. matanya merah, tangannya bergetar memegang kertas berita detik).
Saya katakan jika aa merasa benar perbuatannya, aa tidak perlu menyembunyikannya dan merasa takut.
Mengenai ajakannya untuk adu doa, tidak saya ladeni.

Tulisan ini ditujukan bukan untuk mempekeruh suasana. Namun ada baiknya rekan-rekan di milis juga mengetahuinya...Dan perlu diketahui teman saya yang bekerja MQ dicurigai yang membocorkan, dan dia kini meminta saya membuat klarifikasi. Saya katakan pada dia , kalaupun toh dia yg membocorkan rahasia aa pada saya, tidak akan saya ungkap. Karena saya disumpah untuk tidak membocorkan identitas nara sumber yang menginginkan di sembunyikan.
Satu yang membuat saya senang saat ini adalah apa yang saya tulis bahwa aa gym menikah lagi, benar adanya :)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home