Monday, December 11, 2006

Off the Recordnya Aa Gym 1

Ini tulisan dari Erna Mardiana, reporter detikcom di Bandung. Bagaimana perjuangannya membongkar poligami Aa Gym. Yuks .. baca yuks....

Melihat makin ramainya di milis ini yang membahas mengenai poligami, yang diilhami oleh pernikahan kedua Aa Gym, saya tergelitik untuk berbagi mengenai sikap Aa Gym saat berita ini pertama muncul di media yang belum terekspose media.
Sebenarnya, kabar pernikahan kedua Aa Gym di kalangan wartawan Bandung telah tersebar sejak bulan puasa lalu. Namun selain karena memang masih belum mendapat informasi yang akurat, ada juga temen yang menganggap bahwa hal itu tidak perlu disebarluaskan. Namun tidak sedikit juga temen wartawan (khususnya media lokal) yang sudah patah semangat, karena dipikir berita ini tidak mungkin turun di media mereka mengingat kedekatan ulama kondang ini dengan para petinggi media. Saya sendiri termasuk malas memberitakan hal yang berhubungan dengan ulama itu.
Namun pada 30 November lalu, semua berubah. Saya yang kebetulan bekerja di media online, ditelepon oleh wapemred dan menanyakan kabar mengenai pernikahan kedua Aa Gym ini. Dia sedikit kaget dan juga kecewa ketika saya katakan sudah mengetahuinya jauh-jauh hari. Pada hari itu juga saya diminta menelurusi kasus ini.
Beruntunglah siang itu juga ada narasumber yang mau membeo tentang pernikahan kedua aa gym ini. Namun dia meminta identitasnya tidak disebutkan. Karena dia menyebut salah satu ulama di Bandung yaitu Miftah Faridl terkait dalam kasus ini, saya pun langsung menghubunginya melalui telepon.
Setelah berbicara dengan beberapa rekan, mereka menilai laporan ini sudah bisa turun. Akhirnya berita pertama tentang pernikahan Aa Gym dengan judul “Aa Gym menikah, ucapan selamat mengalir” turun siang itu.
Setelah itu saya pergi ke komplek DT yang berada di Gerlong untuk mencari kediaman rumah Rini, istri kedua aa Gym. Berbekal dengan alamat yang berikan oleh sumber saya itu, akhirnya rumah istri kedua aa gym pun saya temukan. Ketika saya datang (Saat itu saya sendirian karena temen2 wartawan lain masih belum berminat ikut isu ini), seorang laki-laki paruh baya sedang duduk di teras rumah.
Setelah menunggu hampir 20 menit, akhirnya Rini muncul juga. Pertama saat dia keluar, saya kaget juga dan mengagumi kecantikannya. Ketika saya mencoba basa basi, dia langsung memotong dan mengatakan bahwa dirinya tahu kalau saya akan konfirmasi mengenai berita yang turun di detikcom. Namun meski dibujuk dengan perkataan yang saya rasa tidak kasar, dia menolak memberi keterangan. “Coba hubungi humas DT dan aa saja langsung, mereka sudah menunggu,” ujar Rini.
Melihat gelagatnya dan mendengar apa yang dia sampaikan, saya yakin kalau perempuan berkerudung pink ini benar ada hubunganya dengan aa gym. Saya melaporkan ke kantor sekitar pukul 16.00, namun untuk benar-benar memastikan kebenaran ini, saya dan jakarta bersepakat tidak akan diturunkan dulu sebelum mendapat konfirmasi dari aa gym atau humas DT.
Ingat perkataan Rini, jika kedatangan saya ditunggu Aa Gym. Terus terang, saya agak khawatir juga jika harus sendirian. Saya pikir meskipun berita ini benar, Aa Gym pasti akan marah besar pada saya. Apalagi jika berita ini salah. (Tp saat itu saya yakin isu ini benar dan Alhamdulillah ternyata memang benar :) ). Akhirnya saya memutuskan untuk menelepon teman.
Beruntunglah ternyata teman wartawan Tribun Jabar juga disuruh follow up kasus ini oleh kantornya. Akhirnya kami berdua bersepakat untuk mendatangi aa gym bersama-sama. Ketika kami sampai ke kediamannya, ajudannya mengatakan bahwa aa gym sedang rapat dan kami disuruh menunggu. Setelah menunggu hampir sejam, ajudan itu kembali bilang bahwa kami harus menghubungi humas DT karena semua diserahkan kepada Humas.
Dari humas kami mendapat informasi jika sore itu aa tidak bisa memberi keterangan karena mempersiapkan pengajian. Humas itu juga mengaku, jika rapat yg tadi berlangsung adalah membahas berita yang turun di detik. Dia juga mengatakan aa akan mencari waktu yang tepat untuk berbicara kepada media. Terus terang kami tidak puas, akhirnya kami memutuskan untuk menunggu aa hingga pengajian selesai digelar yaitu pukul 21.00.
Saat menunggu, saya mendapat kabar jika kawan dari tribun (bukan yg sedang bersama saya) telah mendapatkan konfirmasi dari adik kandung aa gym yang membenarkan adanya pernikahan kedua aa gym ini. Kami makin semangat untuk meminta konfirmasi dari aa gym.
Sekitar pukul 21.10, aa akhirnya keluar dari masjid dengan mengenakan sepeda listrik dengan diikuti beberapa ajudan yang berlarian di belakangnya. Serta tatapan ribuan kekaguman dari jamaah. Lantas setengah berlari saya dekati aa dan langsung memperkenalkan diri serta meminta waktu. Di luar dugaan saya, aa mengangguk dan melambaikan tangan ke arah kami agar mendekat.
Tepat di parkiran depan rumahnya, dengan posisi aa yang masih duduk di sepeda dan kami berdua berdiri di hadapannya, Aa “menceramahi” kami berdua. Puluhan jamaah yang akan mendekat untuk meminta difoto dengan aa diminta untuk mundur dahulu. Setelah sekitar 10 menit, kemudian aa berfoto dulu dengan penggemarnya lalu kemudian memanggil lagi kami berdua di teras rumahnya. Sekitar 40 menit kami diceramahi.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home