Monday, November 13, 2006

Tipe yang Mana Buah Hati Anda? (1)

Itu judul artikel di Tabloid Nova yang menggelitik rasa ingin tahu saya. Waduh penasaran nih ingin tahu tipe Syifa dan Sarah kayak apa. Selain tipe, dijelasin juga cara-cara menghadapinya.

Ada 4 tipe yang dibeberin di artikel itu. Inti sarinya sih begini ni.

****
Pertama, tipe perangai. Anak tipe ini, katanya, memerlukan kebebasan dalam mengekspresikan diri sendiri. Biasanya mereka tegas, keras, produktif, kompetitif, terkesan tidak berperasaan, dan penuh percaya diri. Trus bla.. bla.. bla...

Cara menghadapinya, pendekatan komunikasi yang dilakukan ortu tidak boleh terlalu melibatkan perasaan dan menghakimi. Dan trus-trus dan trus...

Tipe ini setelah dibaca, kayaknya harus dilewati. Syifa dan Sarah, setelah dikaji dan dianalisa tidak termasuk tipe ini. Meski mereka ekspresif, dua-duanya masih punya perasaan.

*****
Kedua, tipe kongnitif. Anak tipe ini, tulis artikel itu, memerlukan penegasan dan pengertian. Mereka tipe pemikir yang senang menelusuri permasalahan, menghargai pendekatan, rasa hormat dan hubungan baik. Anak-anak ini mengerti dengan baik perintah dan mengagumi keahlian serta pengetahuan. Mereka teroganisir dan mengarah ke perfeksionis. Karena bakat mereka sering berhubungan dengan angka dan matematika.

Cara menghadapinya, hubungan ortu dan anak dengan tipe ini akan terjalin dengan baik bila ortu memperhatikan bahwa mereka menghargai anak-anak atas apa yang telah dilakukan dengan baik. Pada dasarnya anak tipe ini tidak terlalu kompetitif, bisa jadi tidak ada respon atas hadiah atau pun permainan. Bila tugas yang diberikan kepada mereka tidak selesai, ortu tidak perlu berargumentasi.

Setelah dikaji dan dianalisa, Syifa kayaknya cocok dengan tipe ini. Syifa punya bakat di bidang matematika. Umur 4 tahun, dia sudah bisa menulis soal matematika sendiri, menjawabnya sendiri dan memeriksanya sendiri. Nggak tanggung-tanggung bisa sampai 20 soal, dan nggak ada puasnya. Biasanya setelah dilihat lagi, jawabannya memang nggak ada yang salah.

Berarti tinggal Sarah.

To be Continue....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home