Thursday, March 08, 2007

Giliran Garuda yang Celaka


Di dunia penerbangan Indonesia, nama Garuda Indonesia Airways tidak ada tandingannya. Meski nggak sempurna-sempurna banget, soal standar keselamatan (dibandingkan penerbangan lokal lainnya) Garuda boleh diacungi jempol.

Setelah lama nggak jadi bahan pemberitaan, Garuda Rabu 7 Maret 2007 jadi headline di mana-mana.

"May, Garuda kebakaran tuh di Yogya," kata si Ayah ditelepon sekitar jam 07.45 WIB.

"Hah! Masak," klik, sambungan telepon langsung kuputus.

Garuda? Saya langsung menyalakan TV, kupilih MetroTV. Masih breaking news. Benar Garuda terbakar, saya masih tercengang tidak percaya. Garuda...., Garuda.... yang dijamin aman itu.... Garuda. Nggak kebayang bencana susulan AdamAir dan Levina I justru menimpa Garuda.

Saya buru-buru berangkat sambil menarik tangan Sarah yang lagi asik merasakan gerimis di luar.

"Cepet Sa, Bunda harus buru-buru sampai kantor," kata saya sambil menarik tangannya.

"Emang kenapa Bun," kata Sarah.

"Ada pesawat kebakar Sa, Bunda harus cepet sampe kantor." Sarah nggak protes lagi, dia pasrah aja tangannya ditarik-tarik supaya jalan cepat. Kalo nggak gitu wah susah,....Sarah. Bisa mampir kemana-mana dia, tembok diajak ngomong, daun diajak ngobrol. Sekali ngobrol bisa 5 menit. Sambil ngikutin langkah saya, dia masih bisa say good bye sama tembok dan daun. "Daaaaaaag tembok,....daaaaag daun, tee (baca see) you letter!"

Dengan tergopoh-gopoh akhirnya saya sampai di kantor jam 10 teng. Sempet bete juga sama sopir taksi yang tulalit. Gara-gara ke Buncit tapi diputar lewat Kemang yang asli macet ... cet, mulai dari lampumerah di TB Simatupang sampe pertigaan yang mengarah ke Pejaten.

Di layar komputer berita Garuda sudah berderet. Garuda gagal landing, terbakar habis dan hanya menyisakan sayap belakang.

22 Orang tewas, kabar sebelumnya 49 orang. Kalau dihitung-hitung dari total penumpang yang tercatat 133 orang dan kru pesawat 7 orang, dan korban selamat 93 orang, sebetulnya angka 49 orang tewas lebih pas.

Jadi kemana yang 27 orang lagi? Entahlah, mungkin mereka sudah tidak gosong lagi di dalam pesawat yang menjebaknya, tapi sudah menjadi serpihan abu yang terbawa angin.

Innalillahi wainailaihi rojiun..... semoga keluarga yang ditinggalkan tabah. Amin

0 Comments:

Post a Comment

<< Home